Analisis Penerapan ISO
9001:2000 Mengenai Ketidaksesuaian Produk di PT. Indocement Tunggal Prakasa,
TBK
Indri Yuliasari (30402556). 2002. Universitas Gunadarma.
Indri Yuliasari (30402556). 2002. Universitas Gunadarma.
Di Review oleh :
Ana Fatimah. 4ID08. Universitas
Gunadarma
Untuk Mata Kuliah Etika
Profesi (Softskill)
ISO
9001:2000 merupakan suatu standar internasional mengenai sistem manajemen
kualitas. Sistem manajemen kualitas suatu perusahaan diharuskan untuk menetapkan
rencana rencana dan menerapkan proses pengukuran, pemantauan, analisis dan
peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesesuaian dari produk, menjamin
kesesuaian dari sistem manajemen kualitas dan meningkatkan efektivitas secara
terus menerus dari sistem manajemen kualitas.
ISO
9001:2000 menetapkan persyaratan persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan
penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin
bahwa organisasi akan memberikan produk yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan. Persyaratan ditetapkan untuk bertanggung jawab menjamin kualitas
dari suatu produk atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu. Dan ISO
9001:2000 bukan merupakan suatu standar produk, karena tidak menyatakan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk.
ISO
9001:2000 disusun berdasarkan delapan prinsip manajemen kualitas yang menjadi
landasan kerja menuju peningkatan efektifitas dalam kualitas, seperti faktor
pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan orang, pendekatan proses, pendekatan
sistem terhadap manajemen, peningkatan terus menerus, pendekatan faktor dalam
pembuatan keputusan, dan hubungan pemasok yang saling menguntungkan.
Manfaat
penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 yang diterima oleh perusahaan
yang menerapkannya seperti meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan
melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik. Perusahaan yang
telah bersertifikasi ISO 9001:2000 diijinkan untuk mengiklankan bahwa sistem
manajemen kualitas telah diakui oleh internasional. Audit sistem manajemen
kualitas secara priodik oleh registrar sehingga dapat menghemat biaya dan
mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan. Meningkatkan kesadaran
kualitas dalam perusahaan dan lain sebagainya.
Pendahuluan
PT.
Indocement Tunggal Prakasa, TBK sebagai salah satu perusahaan yang memegang
peranan penting dalam dunia perindustrian khususnya dalam bidang industri semen.
Kualitas semen yang dihasilkan oleh perusahaan sangatlah baik, karena kualitas
dari bahan baku yang didapatkan memenuhi standar mutu yang baik.
Kegiatan
produksi yang ada diperusahaan akan selalu dilakukan penyempurnaan dan adanya
peninjauan dari penilaian luar atau pemakaian dari pihak konsumen terhadap
produk yang dibuat. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidan
industri semen, semen yang secara dinamis mengalami berbagai perubahan yang
disebabkan oleh timbulnya permintaan produk dan jenis dari produk yang
dihasilkan. Hal ini membuat perusahaan yaitu PT. Indocement Tunggal Prakasa, TBK
menerapkan ISO 9001:2000. Identifikasi masalah pada perusahaan yang dilakukan
pada pabrik 9 PT. Indocement Tunggal Prakasa, TBK yang berlokasi di Palimanan,
Cirebon adalah untuk mengetahui laporan ketidaksesuaian produk pada departemen
produksi yang dapat berkurang setelah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000. Hal
ini perlu dilakukannya analisis penerapan ISO 9001:2000 sehingga dapat
diketahui penyebab adanya laporan ketidak sesuaian produk pada departemen
produksi. Metode yang digunakan dalam menganalisis penerapan ISO 9001:2000
adalah diagram pareto, diagram sebab akibat dan brainstroming.
Pembahasan
Data yang dipergunakan dalam
penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Data perimer yaitu data yang
diperoleh dengan melakukan penelitian langsung dan melalui hasil wawancara
kepada para staf perusahaan yang behubungan dengan produksi. Data sekunder
yaitu data baku yang dimiliki perusahaan.
PT.
Indocement Tunggal Prakasa, TBK telah
menerakan ISO 9002:1994 sejak tanggal 29 Maret 1995. Tiga tahun berikutnya
perusahaan melakukan sertifikasi kembali ISO 9002:1994 pada tanggal 26 Maret
1998. Tanggal 13 Maret 2001 perusahaan melakukan sertifikasi kembali ISO
9002:1994. Standar manajemen kualitas mengalami revisi menjadi ISO 9001:2000
dan perusahaan turut mengembangkan untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000.
Sebagai langkah untuk mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2000 perusahaan
melakukan perencanaan tiap tahunnya dengan dilakukannya internal audit sebulan
sekali dan eksternal audit setiap 6 bulan sekali yang rutin dilakukan setiap
tahunnya.
Pembahasan
mengenai ketidaksesuaian produk berdasarkan data yang gunakan baik data primer
dan data sekunder mendapatkan hasil berupa analisis dengan menggunakan
parameter residu 45 m. Permasalahan yang
difokuskan dengan melakukan serangkaian pengambilan data seperti melakukan
wawancara. Setelah data terkumpul, data tersebut dijelaskan oleh metode pertama
yaitu diagram tulang ikan. Berdasarkan hasil ketidak sesuaian dengan parameter residu
45 m ada 4 faktor yang
mempengaruhi yaitu sebagai berikut.
Faktor
pertama yang mempengaruhi yaitu laporan ketidaksesuaian produk masuk pada
departemen produksi adalah manusia. Hal ini terjadi karena operator tidak
berkonsentrasi dalam bekerja yang mengakibatkan pekerjaan menjadi terhambat,
tidak efektif dan efisien dan dapat mengakibatkan produk cacat.
Faktor
kedua yaitu mesin. Penyebab dari faktor mesin adalah pembakaran pada mesin yang
kurang optimal yang mengakibatkan semen setengah jadi kurang bagus. Hal lain
yang terjadi pada mesin penggerusan yang kurang optimal yang mengakibatkan
penghalusan pada kamar II kurang optimal.
Faktor
ketiga yang mempengaruhi yaitu adalah penggunaan metode. Penyebab dari faktor
metode adalah karena komposisi bola baja yang digunakan salah dan dapat
mengakibatkan penggerusan material hasil pembakaran yang kurang optimal.
Faktor
keempat yaitu material. Penyebabnya yaitu semen setengah jadi kurang bagus yang
dapat mengakibatkan kualitas semen yang dihasilkan kurang bagus.
Hasil
data yang diperoleh diselesaikan berdasarkan diagram aliran dari penyebab
adanya laporan ketidaksesuaian produksi dengan parameter Line Saturation (LSF)
dan diperoleh 4 faktor yang mempengaruhi yaitu sebagai berikut.
Faktor pertama yaitu
manusia. Penyebabnya yaitu operator lalai dalam bekerja yang mengakibatkan
pekerjaan menjadi tertunda dan tidak terselesaikan .
Faktor kedua yaitu
mesin. Penyebab dari faktor mesin yaitu mesin penggerusan bahan baku material
naik turun umpan yang mengakibatkan jumlah umpan yang masuk tidak optimal. Penyebab
lain yaitu mesin pembakaran berhenti yang mengakibatkan seluruh proses produksi
terhenti.
Faktor ketiga yaitu
metode. Penyebab dari faktor metode adalah karena kurangnya waktu perawatan
yang mengakibatkan mesin sering mengalami kerusakan.
Faktor keempat adalah
material. Penyebabnya batu kapur pindah gundukan yang mengakibatkan umpan yang
dimasukkan berganti. Penyebab lain yaitu tanah liat tidak keluar ke ban
berjalan yang mengakibatkan umpan yang akan diproses tidak masuk ke mesin
penggerusan bahan baku material.
Wawancara terhadap
pihak pihak terkait yang akan memudahkan dalam mencari tahu faktor faktor yang
berpengaruh terhadap adanya laporan ketidaksesuaian produk dan dapat mengetahui
dengan jelas penyebab terjadinya ketidaksesuaian produk dengan parameter yang
digunakan sehingga dapat membuat diagram sebab akibat untuk faktor faktor
tersebut.
Kesimpulan
Penerapan
sistem manajemen kualitas ISO
9001:2000 mengenai ketidaksesuaian produk adalah perusahaan menetapkan prosedur
tertulis yang mendefinisikan proses yang dilibatkan dalam pengendalian
ketidaksesuaian, perusahaan menjamin bahwa produk yang sesuai dengan
persyaratan, diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah dari penggunaan
yang tidak diinginkan serta produk yang tidak sesuai akan diperbaiki kemudian
hasil perbaikan tersebut diverifikasi kembali agar menjamin kesesuaian.