Pages

Senin, 19 Juni 2017

Review Makalah Ilmiah Mengenai Penerapan ISO 9001:2000 untuk Sisem Manajemen Kualitas

Analisis Penerapan ISO 9001:2000 Mengenai Ketidaksesuaian Produk di PT. Indocement Tunggal Prakasa, TBK
Indri Yuliasari (30402556). 2002. Universitas Gunadarma.

Di Review oleh :
Ana Fatimah. 4ID08. Universitas Gunadarma
Untuk Mata Kuliah Etika Profesi (Softskill) 

ISO 9001:2000 merupakan suatu standar internasional mengenai sistem manajemen kualitas. Sistem manajemen kualitas suatu perusahaan diharuskan untuk menetapkan rencana rencana dan menerapkan proses pengukuran, pemantauan, analisis dan peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesesuaian dari produk, menjamin kesesuaian dari sistem manajemen kualitas dan meningkatkan efektivitas secara terus menerus dari sistem manajemen kualitas.
ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan ditetapkan untuk bertanggung jawab menjamin kualitas dari suatu produk atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu. Dan ISO 9001:2000 bukan merupakan suatu standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk.
ISO 9001:2000 disusun berdasarkan delapan prinsip manajemen kualitas yang menjadi landasan kerja menuju peningkatan efektifitas dalam kualitas, seperti faktor pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan orang, pendekatan proses, pendekatan sistem terhadap manajemen, peningkatan terus menerus, pendekatan faktor dalam pembuatan keputusan, dan hubungan pemasok yang saling menguntungkan.
Manfaat penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 yang diterima oleh perusahaan yang menerapkannya seperti meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik. Perusahaan yang telah bersertifikasi ISO 9001:2000 diijinkan untuk mengiklankan bahwa sistem manajemen kualitas telah diakui oleh internasional. Audit sistem manajemen kualitas secara priodik oleh registrar sehingga dapat menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan. Meningkatkan kesadaran kualitas dalam perusahaan dan lain sebagainya.

Pendahuluan
PT. Indocement Tunggal Prakasa, TBK sebagai salah satu perusahaan yang memegang peranan penting dalam dunia perindustrian khususnya dalam bidang industri semen. Kualitas semen yang dihasilkan oleh perusahaan sangatlah baik, karena kualitas dari bahan baku yang didapatkan memenuhi standar mutu yang baik.
Kegiatan produksi yang ada diperusahaan akan selalu dilakukan penyempurnaan dan adanya peninjauan dari penilaian luar atau pemakaian dari pihak konsumen terhadap produk yang dibuat. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidan industri semen, semen yang secara dinamis mengalami berbagai perubahan yang disebabkan oleh timbulnya permintaan produk dan jenis dari produk yang dihasilkan. Hal ini membuat perusahaan yaitu PT. Indocement Tunggal Prakasa, TBK menerapkan ISO 9001:2000. Identifikasi masalah pada perusahaan yang dilakukan pada pabrik 9 PT. Indocement Tunggal Prakasa, TBK yang berlokasi di Palimanan, Cirebon adalah untuk mengetahui laporan ketidaksesuaian produk pada departemen produksi yang dapat berkurang setelah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000. Hal ini perlu dilakukannya analisis penerapan ISO 9001:2000 sehingga dapat diketahui penyebab adanya laporan ketidak sesuaian produk pada departemen produksi. Metode yang digunakan dalam menganalisis penerapan ISO 9001:2000 adalah diagram pareto, diagram sebab akibat dan brainstroming

Pembahasan
            Data yang dipergunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Data perimer yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung dan melalui hasil wawancara kepada para staf perusahaan yang behubungan dengan produksi. Data sekunder yaitu data baku yang dimiliki perusahaan.
PT. Indocement Tunggal Prakasa, TBK  telah menerakan ISO 9002:1994 sejak tanggal 29 Maret 1995. Tiga tahun berikutnya perusahaan melakukan sertifikasi kembali ISO 9002:1994 pada tanggal 26 Maret 1998. Tanggal 13 Maret 2001 perusahaan melakukan sertifikasi kembali ISO 9002:1994. Standar manajemen kualitas mengalami revisi menjadi ISO 9001:2000 dan perusahaan turut mengembangkan untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000. Sebagai langkah untuk mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2000 perusahaan melakukan perencanaan tiap tahunnya dengan dilakukannya internal audit sebulan sekali dan eksternal audit setiap 6 bulan sekali yang rutin dilakukan setiap tahunnya.
Pembahasan mengenai ketidaksesuaian produk berdasarkan data yang gunakan baik data primer dan data sekunder mendapatkan hasil berupa analisis dengan menggunakan parameter residu 45m. Permasalahan yang difokuskan dengan melakukan serangkaian pengambilan data seperti melakukan wawancara. Setelah data terkumpul, data tersebut dijelaskan oleh metode pertama yaitu diagram tulang ikan. Berdasarkan hasil ketidak sesuaian dengan parameter residu 45m ada 4 faktor yang mempengaruhi yaitu sebagai berikut.
Faktor pertama yang mempengaruhi yaitu laporan ketidaksesuaian produk masuk pada departemen produksi adalah manusia. Hal ini terjadi karena operator tidak berkonsentrasi dalam bekerja yang mengakibatkan pekerjaan menjadi terhambat, tidak efektif dan efisien dan dapat mengakibatkan produk cacat.
Faktor kedua yaitu mesin. Penyebab dari faktor mesin adalah pembakaran pada mesin yang kurang optimal yang mengakibatkan semen setengah jadi kurang bagus. Hal lain yang terjadi pada mesin penggerusan yang kurang optimal yang mengakibatkan penghalusan pada kamar II kurang optimal.
Faktor ketiga yang mempengaruhi yaitu adalah penggunaan metode. Penyebab dari faktor metode adalah karena komposisi bola baja yang digunakan salah dan dapat mengakibatkan penggerusan material hasil pembakaran yang kurang optimal.
Faktor keempat yaitu material. Penyebabnya yaitu semen setengah jadi kurang bagus yang dapat mengakibatkan kualitas semen yang dihasilkan kurang bagus.

Hasil data yang diperoleh diselesaikan berdasarkan diagram aliran dari penyebab adanya laporan ketidaksesuaian produksi dengan parameter Line Saturation (LSF) dan diperoleh 4 faktor yang mempengaruhi yaitu sebagai berikut. 
Faktor pertama yaitu manusia. Penyebabnya yaitu operator lalai dalam bekerja yang mengakibatkan pekerjaan menjadi tertunda dan tidak terselesaikan .
Faktor kedua yaitu mesin. Penyebab dari faktor mesin yaitu mesin penggerusan bahan baku material naik turun umpan yang mengakibatkan jumlah umpan yang masuk tidak optimal. Penyebab lain yaitu mesin pembakaran berhenti yang mengakibatkan seluruh proses produksi terhenti.
Faktor ketiga yaitu metode. Penyebab dari faktor metode adalah karena kurangnya waktu perawatan yang mengakibatkan mesin sering mengalami kerusakan.
Faktor keempat adalah material. Penyebabnya batu kapur pindah gundukan yang mengakibatkan umpan yang dimasukkan berganti. Penyebab lain yaitu tanah liat tidak keluar ke ban berjalan yang mengakibatkan umpan yang akan diproses tidak masuk ke mesin penggerusan bahan baku material.


Wawancara terhadap pihak pihak terkait yang akan memudahkan dalam mencari tahu faktor faktor yang berpengaruh terhadap adanya laporan ketidaksesuaian produk dan dapat mengetahui dengan jelas penyebab terjadinya ketidaksesuaian produk dengan parameter yang digunakan sehingga dapat membuat diagram sebab akibat untuk faktor faktor tersebut.

Kesimpulan
Penerapan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 mengenai ketidaksesuaian produk adalah perusahaan menetapkan prosedur tertulis yang mendefinisikan proses yang dilibatkan dalam pengendalian ketidaksesuaian, perusahaan menjamin bahwa produk yang sesuai dengan persyaratan, diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah dari penggunaan yang tidak diinginkan serta produk yang tidak sesuai akan diperbaiki kemudian hasil perbaikan tersebut diverifikasi kembali agar menjamin kesesuaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar