ILMU SOSIAL DASAR
A. Pengantar
Ilmu Sosial Dasar Sebagai Mata Kuliah Dasar Umum
1. Pengertian
Ilmu Budaya Dasar (ISD)
Ilmu
Sosial Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari/menelaah tentang
masalah-masalah sosial di dalam sebuah masyarakat yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
diekembangkan untuk mengkaji masalah manusia.
Maka
dari itu pelajaran ilmu sosial dasar diberikan kepada mahasiswa sebagai suatu
bahan program studi atau mata kuliah umum. Mata kuliah umum sosial dasar
diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial
agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi
lingkungan sosialnya .
2. Tujuan
Ilmu Budaya Dasar (ISD)
a. Tujuan umum diselenggarakannya mata
kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta
perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai
gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan
dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran
berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam.
b. Tujuan khusus:
1) Memahami dan menyadari adanya
kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam
masyarakat.
2) Peka terhadap masalah-masalah sosial
dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
3) Menyadari bahwa setiap masalah
sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat
mendekatinya (mempelajarinya).
4) Memahami jalan pikiran para ahli dalalm
bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm
rangka penanggulangan maslah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Tujuan ilmu sosial dasar adalah memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
gejala-gejala sosial dan lebih memahami dan menyadari bahwa setiap kenyataan
sosial dan masalah sosial ada dalam masyarakat dan selalu bersifat kompleks,
kita hanya bisa memahaminya secara kritis. Untuk itulah ilmu sosial dasar
mempunyai peran penting agar mahasiswa memiliki bekal yang cukup dalam hidup
bermasyarakat.
Masalah sosial yang terjadi pada masyarakat bersifat kompleks, tidak
dapat diduga-duga, dan banyak sesuatu yang tersembunyi. Untuk itu mahasiswa
harus berfikir kritis dan dijaksana dalam menanggapinya. Ilmu sosial dasar
memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk dapat menjawab setiap permasalahan
yang terjadi pada masyarakat. Mahasiswa hanya perlu memikirkan bagaimana
menemukan solusi untuk menghadapi masalah sosial.
Kemudian ilmu sosial dasar juga bertujuan untuk membantu
perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh
wawasan pemikiran yang lebih luas. Dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan
dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan
sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lainnya. Mahasiswa
membutuhkan wawasan yang luas mengenai sikap dan tingkah lakunya agar dapat
menerapkan ilmunya kepada masyarakat luas.
Sikap dan tingkah laku mahasiswa ditentukan dari pergaulan mereka
sehari-hari. Mahasiswa harus dapat memilih pergaulan yang sehat dan dapat
memberikan manfaat yang baik. Mahasiswa harus mempunyai wawasan mengenai sikap
dan tingkah laku yang baik yang dipakai ketika mereka berhubungan dengan orang
lain. Hal ini diperlukan agar menjadi mahasiswa yang berkualitas, tidak hanya
kepandaiannya mengenai ilmu pengetahuan tetapi juga harus pandai dalam
bersikap.
Pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sangat diperlukan, mengingat
keterbatasan sumber daya manusia yang minim pada masyarakat tersebut. Mahasiswa
dapat membantu masyarakat dengan menerapkan ilmunya yang telah mereka pelajari
selama di bangku kuliah. Selain itu masyarakat juga harus aktif di dalam
pembangunan daerahnya.
Mahasiswa yang sukses adalah mahasiswa yang dapat berwirausaha
dan mempekerjakan masyarakat sekitar, agar daerah tersebut tidak tertinggal.
Mahasiswa dan masyarakat dapat bekerjasama dalam membangun daerah. Dengan
bekerjanya masyarakat, maka mahasiswa telah menaikkan perekonomian masyarakat
dan masyarakat dapat hidup layak.
Selain itu ilmu sosial dasar bertujuan membantu kepribadian
mahasiswa agar mampu berperan kepada bangsa dan Negara, dan agama. Mahasiswa
dapat memberikan kontribusinya kepada bangsa dan negara dengan melalui
penciptaan alat-alat yang berguna di masa yang akan datang, berprestasi di
kancah internasional, dan mengabdikan seluruh jiwa dan raganya. Dengan begitu
bangsa dan Negara akan menjadi besar, maju, dan diperhitungkan oleh bangsa
lain.
Peran mahasiswa kepada agama adalah agar kepribadian mahasiswa tidak
menyimpang dari ajaran agamanya. Agama dibutuhkan sebagai pengatur hidup
manusia. Ketika mahasiswa sedang melakukan susuatu, mereka sudah tahu mana yang
boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Kepribadian mahasiswa akan
berkembang dengan baik bila mereka dapat mengaplikasikan ilmunya yang disertai
dengan ajaran agamanya.
Ilmu sosial dasar memiliki tujuan untuk memberi ilmu pengetahuan
dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir interdisipliner/ antar ilmu
pengetahuan. Hal ini diperlukan untuk memudahkan mahasiswa berkomunikasi dengan
orang lain. Pengetahuan dasar yang luas akan memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi yang besar kepada lingkungan
sekitarnya.
Komunikasi
sangat penting dikuasai olesh setiap mahasiswa, karena dengan komunikasi yang
baik kepada orang lain maka mereka akan dapat mengembangkan seluruh petensinya
dan agar dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. Komunikasi dipakai untuk
mengajak masyarakat untuk dapat mandiri dan mensosialisasikan suatu temuan
ilmiah yang dapat dimanfaatkan bersama-sama untuk kepentingan umum. Untuk itu
mahasiswa dapat memahami peranan komunikasi dan fungsinya, agar suatu saat
nanti tidak menimbulkan masalah sosial lainnya.
3. 3
Kelompok Ilmu Pengetahuan
Menjawab dan memecahkan berbagai
persoalan yang ada dalam kehidupan maka lahirlah berbagai macam ilmu
pengetahuan. Berdasarkan sumber ilmu filsafat yang di anggap sebagai ibu dari
ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
- Ilmu-ilmu Alamiah (natural science). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.
- Ilmu-ilmu sosial (social science). ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
- Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari/menelaah tentang masalah-masalah sosial di dalam sebuah masyarakat
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah manusia.
4. Perbedaan
Ilmu Budaya Dasar (ISD) dengan IPS
- Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan hanya di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
- Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah yang tunggal, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
- Ilmu Sosial Dasar lebih tertuju kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
5. Persamaan
Ilmu Budaya Dasar (ISD) dengan IPS
- Keduanya sama-sama merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
- Keduanya bukan berada dalam disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
- Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari fakta sosial dan masalah sosial.
6. Ruang
Lingkup Ilmu Budaya Dasar (ISD)
Ilmu sosial dasar mencakup
masalah-masalah sosial yang timbul didalam sebuah masyarakat. Untuk menelaah
masalah-masalah sosial tersebut hendaknya terlebih dahulu dapat
mengidentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial
tersebut. Sehingga ilmu sosial dasar dapat dibedakan atas tiga golongan beasar
yaitu :
- Kenyataan-kenyataan sosial yang ada didalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
- Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas pada ilmu sosial.
- Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan satu sama lain.
Ilmu sosial dasar terdiri dari 8
(delapan) pokok pembahasan. Dari kedelapan pokok pembahasan tersebut maka ruang
lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami
adanya :
- Berbagai masalah kependudukan dalam hubunganya dengan pengembangan masyarakat dan kebudayaan.
- Masalah Individu, keluarga dan masyarakat.
- Masalah pemuda dan sosialisasi
- Masalah hubungan antara Warga Negara dan Negara
- Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
- Masalah masyarakat perkotaan dan masalah pedesaan.
- Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
- Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan keserjahteraan masyarakat.
Kesimpulan yang dapat diambil dari
materi ini adalah ilmu sosial memiliki banyak manfaat khususnya kepada
mahasiswa. Ilmu sosial dasar memberikan wawasan dan pengetahuan yang berguna
dalam kehidupan bermasyarakat. Kemudian masalah-masalah sosial dapat
diselesaikan dengan ilmu sosial dasar. Untuk itu mahasiswa harus dapat memahami
dan menerapkan ilmu sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
B. Penduduk, Masyarakat,
dan Kebudayaan
1.
Menuliskan perkembangan penduduk menggunakan tabel dari tahun
2011-2014.
Tabel perkembangan
penduduk tahun 2011-2014
TAHUN
|
PENDUDUK
|
2011
|
241 Juta Jiwa
|
2012
|
245 Juta Jiwa
|
2013
|
250 Juta Jiwa
|
2014
|
255 Juta Jiwa
|
2.
Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan
penduduk.
Terdapat tiga faktor
demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk yaitu :
·
Kematian
·
Kelahiran
·
Migrasi
Kematian bersifat
mengurangi jumlah penduduk. Terdapat juga faktor-faktor yang mempercepat atau
memperlambt laju kematian. Hal ini berpengaruh terhadap pertambahan penduduk.
Adanya kematian, penduduk tidak mengalami pertambahan melainkan mengalami
pengurangan jumlah penduduk.
Kelahiran bersifat
menambah jumlah penduduk. Terdapat juga faktor-faktor yang mempercepat atau
memperlambat laju kelahiran. Hal ini berpengaruh terhadap pertambahan penduduk.
Adanya kelahiran, penduduk mengalami pertambahan jumlah penduduk.
Migrasi bisa bersifat
mengurangi atau menambah jumlah penduduk di suatu tempat, baik itu di desa, di
kota maupun di sebuah negara. Pada umumnya terdapat dua jenis migrasi yaitu
internasional dan migrasi nasional.
3.
Rumus tingkat kematian kasar.
Rumus
tingkat kematian kasar yaitu :
CDR
= D/P x K Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Angka
Kematian Kasar ( Crude Death Rate / CDR ) adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu disuatu
wilayah tertentu.
4.
Rumus tingkat kematian khusus.
ASDRx = Dx/Px x K Ket :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Angka kematian khusus ( Age Specific Death Rate / ASDR ) adalah
angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan
umur tertentu dalam waktu satu tahun.
5.
Pengertian migrasi.
Migrasi
adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain dikarenakan
alasan tertentu demi kelangsunagn hidup. Alasan tersebut biasanya karena di
wilayah mereka tengah dilanda bencana, bisa juga karena mereka ingin mengadu
nasib di tempat lain atau juga karena mereka mengikuti program dari pemerintah
setempat.
6.
Menyebutkan macam-macam migrasi.
Macam-macam migrasi yaitu :
A. Migrasi Internasional
Migrasi Internasional adalah suatu perpindahan penduduk dari satu Negara ke Negara lain. Migrasi Internasional terdiri atas berikut ini:
Migrasi Internasional adalah suatu perpindahan penduduk dari satu Negara ke Negara lain. Migrasi Internasional terdiri atas berikut ini:
·
Imigrasi : masuknya suatu penduduk dari suatu
negara ke negara lain.
·
Emigrasi : keluarnya suatu penduduk dari suatu
negara ke negara lain.
·
Remigrasi : kembalinya suatu penduduk dari negara
lain ke negara asal.
A. Migrasi Nasional
Migrasi Internasional adalah suatu perpindahan penduduk didalam suatu negara. Migrasi Nasional terdiri atas berikut ini:
Migrasi Internasional adalah suatu perpindahan penduduk didalam suatu negara. Migrasi Nasional terdiri atas berikut ini:
·
Urbanisasi : perpindahan
penduduk dari desa ke kota.
·
Transmigrasi : perpindahan
penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke wilayah yang jarang penduduknya
·
Fultralisasi adalah perpindahan
penduduk kota ke desa.
Terdapat juga migrasi yang termasuk kedalam kategori Internasional
maupun Nasional, yaitu evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan suatu penduduk di
suatu daerah berbahaya ke daerah lain yang
lebih aman baik itu terjadi di dalam suatu negara atau menyangkut
negara lain.
7.
Menyebutkan proses migrasi.
Proses migrasi yaitu :
- Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal.
- Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk.
- Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi.
- Informasi yang negatif yang datang dari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi.
- Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.
- Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.
- Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut.
- Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam ( banjir, gempa bumi, dll ).
- Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus nikah.
- Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk.
8.
Menjelaskan akibat migrasi.
Akibat dari migrasi yaitu
:
a.
Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya
imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial
budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan
memandang suatu nilai orang.
b.
Akan cepatnya terjadi bencana
alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal,
maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga
untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan
juga wabah penyakit.
c.
Kesehatan menjadi harga yang
lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang
dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan
polusi pun dimana-mana.
d.
Area perkuburan yang makin
sempit dikarenakan lahan yang letaknya seharusnya menjadi area pemakaman justru
dibuat mall, jalan raya besar, dan juga fasilitas prasarana lainnya.
- Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.
9.
3 ( tiga ) jenis struktur penduduk.
Jenis struktur penduduk
ada tiga, yaitu :
- Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
- Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
- Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
10.
Piramida penduduk ( stasioner, muda, tua ).
Piramida
penduduk terdapat tiga macam, yaitu muda stasioner dan tua.
a. Piramida Muda
Piramida ini menggambarkan komposisi
penduduk dalam pertumbuhan dan sedangberkembang. Jumlah angka kelahiran lebih
besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya
kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang seperti : India, Brazil
dan Indonesia
b. Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan
penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat
kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk sistem ini
terdapat pada negara-negara yang maju seperti : Swedia, Belanda dan
Skandinavia.
c. Piramida Penduduk Tua
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan
adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil
sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara
bisa kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini
adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
11.
Pertumbuhan kebudayaan di Indonesia, perbedaan kebudayaan
Indonesia dengan kebudayaan barat.
Pertumbuhan kebudayaan di Indonesia,
perbedaan kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan barat yaitu :
Pertumbuhan dan Perkembangan
Kebudayaan di Indonesia
- Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk
ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam
semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai
Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah
Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori,
bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak
batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke
arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu
menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores,
dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
- Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan
memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan
menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka
mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari
Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan
menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata
tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
- Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke
Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat
dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya
ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh
dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme
masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni
bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti
tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah
maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan,
Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
- Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di
Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran
agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk
ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam
yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai
surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan
kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara
yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung
Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa
Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara
tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan
kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam.
Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam
mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang
bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera
Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap
corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan
Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum
kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.
Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan
pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama,
dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku
berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh,
dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan
rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa
Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat
Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45
ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan
budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang
dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia.
C.
Individu, Keluarga, dan Masyarakat
1.
Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin,
“individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang
dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut
tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan
hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa
individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam
kepribadiannya. Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya
dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut
corak kepribadiannya dan kecakapannya. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan
di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga,
rasa, rasio, dan rukun. 1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang
dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan
hakikat yang sama 2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap
objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut
dengan keindahan 3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia
untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri
tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca
indera. 4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia
dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling
melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu
kelompok social yang sering disebut masyarakat
2.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan
ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible(tidak dapat balik) karena
adanya pembesaran sel dan pertambahan jumlah sel akibat adanya proses
pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena
pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup yang bersangkutan.
a.
Pertumbuhan Individu
Terjadinya perubahan pada seseorang
secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalamaan atau empire luar
melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin
sendiri yang menimblkan reflexions
b.
Pertumbuhan
Masyarakat
Pertumbuhan
masyarakat diartikan pula sebagai pertumbuhan penduduk, yaitu perubahan
jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan
waktu sebelumnya.
3.
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan
a. Pendirian Nativistik yaitu
Pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa
sejak lahir.
b. Pendirian Empiristik dan
Envinronmentalistik yaitu Pertumbuhan individu semata-mata tergantung kepada
lingkungan sedangkan dasar tidak berperanan sama sekali.
c. Pendirian Konvergensi dan
Interaksionisme yaitu Interaksi antara dasar dan linkunagan dapat menentukan
pertumbuhan individu.
d. Tahap pertumbuhan Individu
berdasarkan Psikologi
4. Pegertian keluarga
Keluarga berasal dari bahasa
Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok
kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu,
dan anak-anak mereka.
Pengertian keluarga dengan cara meninjaunya berdasarkan
tiga sudut pandang yang berbeda, yaitu pengertian keluarga secara struktural,
pengertian keluarga secara fungsional, dan pengertian keluarga secara
intersaksional. Berikut ini masing-masing penjelasannya:
a. Pengertian
Keluarga secara Struktural: Keluarga didefenisikan berdasarkan kehadiran atau ketidakhadiran anggota
keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya. Defenisi ini memfokuskan
pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektif ini dapat muncul
pengertian tentang keluarga sebaga asal-usul (families of origin), keluarga
sebagai wahana melahirkan keturunan (families of procreation), dan keluarga
batih (extended family).
b. Pengertian
Keluarga secara Fungsional: Keluarga didefenisikan dengan penekanan pada terpenuhinya tugas-tugas dan
fungsi-fungsi psikososial. Fungsi-fungsi tersebut mencakup perawatan,
sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan peran-peran
tertentu. Defenisi ini memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh
keluarga.
c. Pengertian
Keluarga secara Transaksional: Keluarga didefenisikan sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman
melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai keluarga
(family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita
masa depan. Defenisi ini memfokuskan pada bagaimana keluarga melaksanakan
fungsinya.
5.
Macam macam fungsi keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga,
sebagai berikut :
1.
Fungsi
Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak
untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
2.
Fungsi
Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana
keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3.
Fungsi
Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung
dan merasa aman.
4.
Fungsi
Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi
dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu
sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5.
Fungsi
Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak
anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala
keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
6.
Fungsi
Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber
kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga
bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7.
Fungsi
Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke
tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara
nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
8.
Fungsi
Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penerus.
9.
Memberikan
kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
6.
Pengertian Masyarakat
Dalam
bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang
berarti
kawan. Adapun kata
masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama.
Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan
hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan
oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.
Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi
reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial
dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut
dibawah ini adalah beberapa Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli Sosiologi
& Antropologi:
1.
Menurut
Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai
ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa
seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat,
dsb.
2.
Menurut Karl
Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3.
Menurut
Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi
yang merupakan anggotanya.
4.
Menurut Paul
B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
5.
Menurut
Linton Masyarakat adalah sekelompok manusia, yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasika dirinya dan berpikir
tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batAs-batas tertentu.
6.
Menurut M,
J. Heskovits Masyarakat adalah kelompok individu yang mengorganisasikan dan
mengikuti suatu cara hidup tertentu.
7.
Menurut J.L
Gillin J.P Gillin Masyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
8.
Menurut S.R
Steinmentz Masyarakat adalah sebagai kelompok manusia yang terbesar meliputi
pengelompokan- pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai
perhubungan erat dan teratur.
9.
Menurut Mack
Ever Masyarakat adalah suatu sistem dari cara kerja dan prosedur, otoritas dan
saling bantu-membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian
sosial, sistem pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang
kompleks dan selalu berubah dari relasi sosial.
Jadi, Masyarakat dalam arti luas
adalah keseluruhan dari semua hubungan dalam hidup bersama denagn tidak
dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan lain-lain. Masyarakat dalam arti sempit
merupakan sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu. Oleh
karena itu dapat disimpulkan. Masyarakat adalah kelompok manusia yang telah
lama bertempat tinggal disuatu daerah yang tertentu dan memilki aturan bersama
untuk mencapai tujuan bersama yaitu mencapai kesejahteraan.
7.
Menyebutkan golongan masyarakat
Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan, yaitu :
1.
Masyarakat
sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola
pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.
Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari
latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan
pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
2.
Masyarakat
Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal
dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam
lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan.
8.
Perbedaan masyarakat industri dan
non industri
1.
Masyarakat
industri
Urkheim mempergunakan variasi
pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai
dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua
taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks.
Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya
(Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang
sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo,
mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional,
makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan
bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak
timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan
memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada
batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
2.
Masyarakat non industri
Kita
telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi
kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu
kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
a.
Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi
antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan
para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal
lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
b.
Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder,
terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian
kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi
juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu,
norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta
konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis
seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.
9.
Makna individu, makna masyarakat,
makna keluarga
a)
Makna
individu
Manusia adalah
makhluk individu,berarti makhluk yang tidak dapat di bagi 2,tidak dapat
dipisah-pisah kan antara jiwa dan raganya.
b)
Makna
keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang
yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan
dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan
darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang
mengurus keperluan hidupnya sendiri.
c)
Makna
masyarakat
Sebagaimana telah banyak diketahui,
bahwa masyarakat merupakan kategori yang paling umum untuk menyebut suatu
kumpulan manusia yang saling berinteraksi secara kontinyu dalam suatu wilayah
atau tempat dengan batas-batas geografik, sosial, atau kultural yang tertentu.
10.
Hubungan indvidu, masyarakat dan
keluarga
·
Hubungan
Antara Individu Keluarga Dan Masyarakat
Individu barulah dikatakan sebagai
individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada
suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan lingkungan
sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan
masyarakat.
1.
Hubungan
individu dengan keluarga
Individu
memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek,
nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai,
norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan.
Dengan
adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban
yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
2.
Hubungan
individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan
norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu
memberikan keuntungan bagi mereka.
Individu memiliki hubungan yang
saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan
pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan
dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya.
Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.
3.
Hubungan
individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai
satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki teritorial
terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan keorganisasian
tata kehidupan bersama.
Komunitas mencakup individu,
keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen.
4.
Hubungan
individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat
terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai
individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan
hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada
hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan
keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih
mengutamakan hak masyarakat.
11. Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi
adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang
tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan
kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang
signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu
kependudukan, definisi Urbanisasi berarti
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari
desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk
tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk
hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan
pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi,
terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa
dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang
untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor
penarik.
12.
Menjelaskan proses urbanisasi
Proses
urbanisasi karena ada faktor-faktor pendorong urbanisasi menurut Hammond (1979:
70)umumnya berjumlah delapan dengan urutan sebagai berikut:
1) Kemajuan dalam bidang pertanian.
Adanya mekanisme di bidang pertanian yangmendorong dua hal: tersedotnya
sebagian tenaga kerja agraris ke kota untuk menjadi buruh industri;
bertambahnya hasi pertanian untuk menjamin kebutuhanpenduduk yang hidupnya dari
pertanian.
2) Industrialisasi, karena
industri-industri tergantung kepada bahan mentah dansumber tenaga, maka
pabrik-pabrik didirikan di lokasi sekitar bahan mentah demimurahnya
pengelolaan.
3) Potensi pasaran, dengan
berkembangnya industri ringan melahirkan kota-kota yangmenawarkan diri sebagai
pasaran hasil diteruskan kepada kawasan pedesaan. Kota-kota perdagangan
tersebut lalu menarik pekerja-pekerja baru dari pedesaan dandengan begitu kota
bertambah besar.4.
4) Peningkatan kegiatan pelayanan,
dimana industri tersier dan kuarter tumbuh danmeningkatkan perdagangan, taraf
hidup dan memacu munculnya organisasiekonomi dan sosial.5.
5) Kemajuan transportasi, bersama
kemajuan komunikasi ini didorong majunyamobilitas penduduk, khususnya dari
pedesaan ke kota-kota di dekatnya.6.
6) Tarikan sosial dan kultural, dimana
di kota banyak hal yang menarik dalam halhiburan.7.
7) Kemajuan pendidikan, tak hanya
sekolah-sekolah yang menarik kaum muda untuk pindah ke kota,juga media
massa yang menyadarkan masyarakat akan pentingnyapendidikan sebagai sarana
untuk sukses dalam usaha.8.
8) Pertumbuhan penduduk alami,
disamping penduduk kota bertambah oleh masuknyaurbanisasi, angka kelahiran
di kota lebih tinggi dibanding di desa, ini akibatkemajuan di bidang kesehatan.
Proses
urbanisasi karena ada faktor-faktor pendorong urbanisasi menurut Hammond (1979:
70)umumnya berjumlah delapan dengan urutan sebagai berikut:
- Kemajuan dalam bidang pertanian. Adanya mekanisme di bidang pertanian yangmendorong dua hal: tersedotnya sebagian tenaga kerja agraris ke kota untuk menjadi buruh industri; bertambahnya hasi pertanian untuk menjamin kebutuhanpenduduk yang hidupnya dari pertanian.
- Industrialisasi, karena industri-industri tergantung kepada bahan mentah dansumber tenaga, maka pabrik-pabrik didirikan di lokasi sekitar bahan mentah demimurahnya pengelolaan.
- Potensi pasaran, dengan berkembangnya industri ringan melahirkan kota-kota yangmenawarkan diri sebagai pasaran hasil diteruskan kepada kawasan pedesaan. Kota-kota perdagangan tersebut lalu menarik pekerja-pekerja baru dari pedesaan dandengan begitu kota bertambah besar.
- Peningkatan kegiatan pelayanan, dimana industri tersier dan kuarter tumbuh danmeningkatkan perdagangan, taraf hidup dan memacu munculnya organisasiekonomi dan sosial.
- Kemajuan transportasi, bersama kemajuan komunikasi ini didorong majunyamobilitas penduduk, khususnya dari pedesaan ke kota-kota di dekatnya.
- Tarikan sosial dan kultural, dimana di kota banyak hal yang menarik dalam halhiburan.
- Kemajuan pendidikan, tak hanya sekolah-sekolah yang menarik kaum muda untuk pindah ke kota,juga media massa yang menyadarkan masyarakat akan pentingnyapendidikan sebagai sarana untuk sukses dalam usaha.
- Pertumbuhan penduduk alami, disamping penduduk kota bertambah oleh masuknyaurbanisasi, angka kelahiran di kota lebih tinggi dibanding di desa, ini akibatkemajuan di bidang kesehatan.
Proses
urbanisasi karena ada faktor-faktor pendorong urbanisasi menurut Hammond (1979:
70)umumnya berjumlah delapan dengan urutan sebagai berikut.
1) Kemajuan dalam bidang pertanian.
Adanya mekanisme di bidang pertanian yangmendorong dua hal: tersedotnya
sebagian tenaga kerja agraris ke kota untuk menjadi buruh industri;
bertambahnya hasi pertanian untuk menjamin kebutuhanpenduduk yang hidupnya dari
pertanian.
2) Industrialisasi, karena
industri-industri tergantung kepada bahan mentah dansumber tenaga, maka
pabrik-pabrik didirikan di lokasi sekitar bahan mentah demimurahnya
pengelolaan.
3) Potensi pasaran, dengan
berkembangnya industri ringan melahirkan kota-kota yangmenawarkan diri sebagai
pasaran hasil diteruskan kepada kawasan pedesaan. Kota-kota perdagangan
tersebut lalu menarik pekerja-pekerja baru dari pedesaan dandengan begitu kota
bertambah besar.
4) Peningkatan kegiatan pelayanan,
dimana industri tersier dan kuarter tumbuh dan meningkatkan perdagangan, taraf
hidup dan memacu munculnya organisasiekonomi dan sosial.
5) Kemajuan transportasi, bersama
kemajuan komunikasi ini didorong majunyamobilitas penduduk, khususnya dari pedesaan
ke kota-kota di dekatnya.
6) Tarikan sosial dan kultural, dimana
di kota banyak hal yang menarik dalam halhiburan.
7) Kemajuan pendidikan, tak hanya
sekolah-sekolah yang menarik kaum muda untuk pindah ke kota,juga media
massa yang menyadarkan masyarakat akan pentingnyapendidikan sebagai sarana
untuk sukses dalam usaha.
8) Pertumbuhan penduduk alami,
disamping penduduk kota bertambah oleh masuknyaurbanisasi, angka kelahiran
di kota lebih tinggi dibanding di desa, ini akibatkemajuan di bidang kesehatan.
Sumber :
id.wikipedia.org/wiki/
id.wikipedia.org/../Piramida_
id.wikipedia.org/wiki/Migrasi_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar